Pariwisata di desa jurit sekitar tahun 90-an cukup berkembang khususnya wisata budaya berupa kesenian tradisional, dimana adanya kunjungan wisatawan manca negara secara rutin tiap minggunya, adanya kerjasama tersebut tidak lepas dari peran pemerintah desa yang bekerjasama denga salah satu biro perjalanan wisata yaitu Perama Tour and Travel yang berasal dari Mataram.

Pentas budaya yang disuguhkan kepada wisatawan saat itu adalah penampilan Gendang Bleq dan Cupak yang dipentaskan oleh Sanggar seni Gendang Bleq “ Rangga Bumbang” Desa Jurit. Pementasan tersebut sangat dinikmati oleh wisatawan yang berkunjung,  namun seiring dengan perkembangan zaman dan habisnya kontrak kerjasama dengan PERAMA Tours and Travel kegiatan tersebut seolah-olah hilang karena kurangnya promosi, walaupun kesenian gendang bleq sampai saat ini masih ada dan berkembang sebatas untuk acara begawe dan nyongkolan.

Berkaca pada pengalaman diatas dan mengingat adanya potensi pariwisata yang ada di desa jurit kecamatan pringgasela yang tidak hanya berupa  wisata kesenian budaya namun juga memiliki sumber daya alam dan wisata kuliner yang bisa di eksplore untuk di jadikan destinasi wisata untuk dipromosikan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa jurit.

Langkah awal yang dilakukan oleh pemerintah desa dalam menghidupkan kembali potensi wisata yang ada di desa jurit  yaitu dengan membentuk suatu Lembaga/kelompok sadar wisata atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Pokdarwis yang bernama POKDARWIS BUMBANG Desa Jurit . Pokdarwis Bumbang diharapkan nantinya bisa mengembangkan dan mengenalkan potensi pariwisata yang ada kepada pelaku dan pengunjung wisata baik local maupun manca negara. Setelah terbentuk Pokdarwis Bumbang langsung melakukan gebrakan awal dengan mengidentifikasi pontensi wisata yang ada, dari hasil identifikasi yang dilakukan ada beberapa potensi wisata selain kesenian tradisional yang sudah ada dan berkembang namun ada juga sumber daya alam (SDA) yang perlu dikembangkan diantaranya Sumber mata air bumbang (Bumbang spring water), hutan bambu (Bamboo Forest) dan keberadaan kera hitam (black monkey).  

Terbentuknya Pokdarwis mendapat respon yang positif dari Asosiasi pokdarwis Lombok Timur, terbukti dengan dipilihnya mata air bumbang sebagai lokasi kegiatan “Temu Kangen POKDARWIS LOMBOK TIMUR yang dilaksanakan selama 2 (dua) hari tanggal 19-20 Oktober 2019. Dalam kegiatan tersebut selain membahas agenda dari asosiasi pokdarwis Lombok Timur sendiri, pada malam harinya  juga diadakan pentas budaya yang menampilkan tarian tradisional dan explorasi potensi wisata desa jurit.

Masyarakat desa jurit cukup antusias menyambut kegiatan ini terbukti selama 2 hari cukup ramai masyarakat yan berkunjung dilokasi acara kegiatan, begitu juga masyarakat yang datang untuk menjajakan barang dagangannya dengan membuat lapak-lapak, sehingga kegiatan ini juga bisa meningkatkan pendapatan masyarakat sekitarnya dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh pengurus Pokdarwis Bumbang ini, sangat di apresiasi dan didukung oleh Pemerintah Desa Jurit karena telah mampu melaksanakan kegiatan tersebut dengan lancar dan sukses. Untuk itu kedepannya Pemerintah Desa berharap kepada Pokdarwis Bumbang bisa meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang kepariwisataan serta dapat bersinergi dengan masyarakat.